Makalah Analisis Kualitas Udara
Makalah Analisis Kualitas Udara By Agen Preventif
BAB I PENDAHULUAN
Udara adalah faktor penting dalam kehidupan,
namun, di era modern, sejalan dengan perkembangan pembangunan fisik kota dan
pusat industri, serta berkembangnya transportasi, telah menyebabkan kualitas
udara mengalami perubahan. Dari yang mulanya segar, kini, kering dan kotor
akibat dari terjadinya pencemaran udara karena kendaraan transportasi(Ismiyati,
Marlita, & Saidah, 2014)
Polusi udara pada masa lalu lebih banyak
disebabkan oleh kejadian alam seperti debu dan pasir, kebakaran hutan, letusan
gunung berapi, dan gas yang keluar dari dalam bumi atau yang dilepas oleh
materi organik yang membusuk.
Pada saat ini, masalah polusi udara
telah menimbulkan kekhawatiran, terutama yang tinggal dikota-kota besar dan
daerah industry. Pada saat ini polusi udara tidak hanya meliputi kota besar
bahkan, polusi udara telah mencemari keseluruhan atsmofer bumi. Bahkan
membuat bumi mulai rusak dengan adanya polusi udara. Belum adanya stasiun monitoring
kualitas udara ambien otomatis seperti kota-kota besar lainnya yaitu Jakarta,
Bandung, Denpasar, Pekan Baru, maka pemantauan kualitas udara dilakukan
hanya dari penelitian (grab sampling) yang jumlahnya masih sedikit.
Pencemaran udara adalah masuknya zat
pencemar ke dalam udara atau atmosfer, baik secara alami (debu, vulkanik, debu
meteorit, pancaran garam dari laut) maupun akibat dari aktivitas manusia (gas
beracun, partikel, panas dan radiasi nuklir sebagai hasil sampingan pemupukan tanaman,
pembasmian hama, pengecatan, pembakaran rumah tangga, transportasi dan
bermacam-macam kegiatan industri) yang melayang dalam udara dan bergerak sesuai
dengan gerakan dan tingkah laku udara dalam jumlah yang melebihi ambang batas
yang masih diperkenankan untuk kesehatan mahluk hidup maupun estetika.(Astuti
& Kusumawardani, 2017)
Transportasi merupakan sector yang
paling berkontribusi dalam meningkatnya pencemaran udara. Semakin pesatnya
aktivitas transportasi khususnya kendaraan bermotor meruoakan sumber utama
pencemaran udara di daerah perkotaan. Aktivitas kendaraan bermotor menghasilkan
emisi gas buang yang menyebabkan pencemaran udara sehingga mengakibatkan
menurunnya kualitas mutu udara(Nurmaningsih, 2018).
Selain itu, bencana kabut asap akibat kebakaran
hutan dan lahan menjadi penyebab lain menurunnya kualitas udara. Di wilayah
Indonesia khusunyanya di Kalimantan dan sumatera hampir rutin terjadi kebakaran
hutan dan lahan setiap tahunnya. Kebakaran hutan dan lahan bias diakibatkan
oleh aktivitas manusia ketika mempersiapkan masa tanam. Kebakaran hutan dan
lahan menyebabkan terjadinya kabut asap, yang berdampak serius dibidang
kesehatan berupa gangguan pernafasan(Mulyana, 2014)
Baca Juga : Makalah Penyakit DBD
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
Sektor transportasi merupakan penyumbang 80%
pencemaran udara didaerah perkotaan di Indonesia.Emisi gas buang yang paling
signifikan dari kendaraan bermotor ke atmosfer berdasarkan massa, adalah gas
karbondioksida (CO2), dan uap air (H2O)yang dihasilkan dari pembakaran bahan
bakar yang berlangsung sempurna yang dapat dicapai dengan tersedianya
suplai udara yang berlebih. Namun demikian, kondisi pembakaran yang sempurna
dalam mesin kendaraan, jarang sekali terjadi.(Ismiyati et al., 2014) Pencemaran
udara yang berasal dari kendaraan bermotor antara lain adalah NO2, SO2, CO, Pb,
hidrokarbon, dan partikulat. Polutan udara yang dapat mengakibatkan gangguan
pada saluran pernafasan adalah gas NO2, SO2, formaldehid, ozon, dan partikel
debu. Polutan tersebut bersifat mengiritasi saluran pernafasan yang dapat
mengakibatkan gangguan fungsi paru. Masyarakat yang berisiko terkena pencemaran
udara yaitu masyarakat pengguna jalan raya, masyarakat yang tinggal di tepi
jalan raya, maupun masyarakat yang bekerja di ataupun dekat jalan raya,
misalnya polisi lalu lintas, penyapu jalan, pedagang kaki lima, pedagang
asongan ataupun anak jalanan yang biasa mengamen atau meminta-minta di
persimpangan jalan(Christyana Sandra, 2013)
Selain di our door, kualitas udara diindoor
juga sangat meprihatinkan. Berbagai penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa
pencemaran udara dalam ruang penting diperhatikan karena sebagian besar
aktivitas manusia pada dasarnya dilakukan di dalam ruangan. Terdapat empat
elemen yang mempengaruhi sistem pencemaran udara dalam ruang yaitu: sumber yang
berasal dari dalam dan luar, sistem ventilasi, media pembawa (udara dalam
ruang) serta riwayat pekerja yang berdiam di ruang tersebut apakah mempunyai
penyakit yang berhubungan dengan Pencemaran Udara Dalam Ruangan(Huboyo,
Istirokhatun, & Sutrisno, 2016). Tidak terawatnya perkiran serta buruknya
sirkulasi udara membat kulitas udara didalam parkiran sangatlah buruk. Beberapa
sumber pencemar udara di ruang parkir bawah tanah antara lain adalah kendaraan
bermotor, asap rokok, gas buang dari generator, intrusi pencemar udara dari
luar, dan berbagai aktivitas di dalam ruangan tersebut. (Kristanto, Sumabrata,
& Astuti, 2013).
Kualitas udara didalam rumah juga
mejadi perhatian, dikarena aktivitas paling banyak dilakukan adalah didalam
rumah. Kondisi udara rumah yang tercemar perlu dicegah untuk menurunkan
kejadian pneumonia pada anak bawah lima tahun. Tindakan untuk mengurangi polusi
udara tersebut adalah dengan mengurangi pajanan fisik, kimia dan biologi
penyebab pneumonia. Pajanan polusi udara jangka panjang berhubungan dengan
kejadian pneumonia anak bawah lima tahun karena anak bawah lima tahun lebih
mudah. terinfeksi pneumonia(Fahimah, Kusumowardani, & Susanna, 2014)
Pembakaran hutan dan lahan juga
menjadi penyumbang pencemaran udara. El Niño menyebabkan musim panas yang
berkepanjangan dan kekeringan di Indonesia, dan pada akhirnya menjadi salah
satu faktor pencetus kejadian kebakaran hutan. Kebakaran hutan di provinsi Riau
dan beberapa provinsi disekitarnya seperti Jambi, Sumatera Selatan, Sumatera
Utara dan Lampung pada 2015 menyebabkan kabut asap yang menyebar ke provinsi
lain di Indonesia bahkan hingga ke negara tetangga, seperti Malaysia dan
Singapura. Terjadinya kebakaran hutan menyebabkan kesehatan masyarakat ikut menurun
seperti meingkatnya penyakit ganguan pernafasan akibat menurunnya kualitas
udara.
untuk BAB 3 Silahkan Klik DISINI
0 Comments